Pengertian
Produk Domestik Bruto Menurut Para Ahli
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia disebutkan : Produk domestik
bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Menurut Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang
dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur
nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan
kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara
yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam PDB.
Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun
warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan
produk WNI di luar negeri (Herlambang, 2001).
Sukirno (2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan
jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebut dan warga negara asing.
Wijaya (1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang
berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi
oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun.
Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang
diproduksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Rumusnya
adalah
PDB = C + G
+ I + ( X - M )
atau
produk
domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah +
pengeluaran investasi + ( ekspor - impor ).
Penggunaan
Produk Domestik Bruto
Produk
domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang – barang dan jasa –
jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Di
dalam sesuatu perekonomian di negara-negara maju maupun di negara – negara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik
penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain.
Penggunaan
produk domestik bruto (PDB) untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dilakukan oleh
semua negara di dunia (termasuk Indonesia ). PDB Indonesia, merupakan nilai
tambah yang dihitung bedasarkan seluruh aktivitas ekonomi tanpa membedakan
pemiliknya ( dilakukan oleh warga negara Indonesia dan warga negara asing ),
sejauh proses produksinya dilakukan di Indonesia, nilai tambah yang diperoleh
merupakan PDB Indonesia, sehingga pertumbuhan tersebut sebenarnya semu, karena
tambah adalah milik warga negara asing yaitu nilai tambah dari aktivitas
ekonomi yang menggunakan faktor produksi ( modal dan tenaga kerja ) milik
asing, seperti lembaga keuangan/perbankan, jasa komunikasi, eksplorasi tambang,
dan aktivitas ekonomi lainnya.
Pengeluaran-Pengeluaran
dalam Penggunaan Produk Domestik Bruto yaitu :
1. Konsumsi
rumah tangga
Nilai
perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah
tangga. Pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk membeli
makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutan membayar pendidikan anak,
membayar sewa rumah dan membeli kendaraaan. Barang – barang tersebut dibeli
rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya dan perbelanjaan tersebut dinamakan
konsumsi. Kegiatan rumah tangga untuk membali rumah diolonkan sebagai
investasi.
2.
Pengeluaran pemerintah
Pembelian
pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.
Konsumsi pemerintah adalah pembelian atas barang dan jasa yang akan
dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membali alat – alat tulis
dan kertas untuk digunakan serta membeli bensin untuk kendaraan pemerintah.
Sedangkan investasi pemerintah adalah pengeluaran untuk membangun prasarana
seperti jalan, sekolah, rumah sakit dan irigasi.
3.
Pembentukan modal tetap sektor swasta
Pembentukan
modal tetap sektor swasta atau yang lebih dinyatakan sebagai investasi, pada
hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikan
produksi barang dan jasa di masa yang akan datang. Membangun gedung
perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat – alat memproduksi
adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai investasi.
4. Ekspor
neto
Ekspor neto
adalah nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam satu tahun tertentu
dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama. Ekpor suatu negara,
seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan
di dalam negeri.
Dalam
Metadata BI yang menjelaskan tentang Produk Domestik Bruto (PDB) disebutkan:
PDB berdasarkan penggunaan dikelompokkan dalam 6 komponen yaitu:
Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga, mencakup semua pengeluaran untuk konsumsi barang dan
jasa dikurangi dengan penjualan neto barang bekas dan sisa yang dilakukan rumah
tangga selama setahun.
Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah, mencakup pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan dan
belanja barang, baik pemerintah pusat dan daerah, tidak termasuk penerimaan
dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Data yang dipakai adalah
realisasi APBN.
Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto, mencakup pembuatan dan pembelian barang-barang
modal baru dari dalam negeri dan barang modal bekas atau baru dari luar negeri.
Metode yang dipakai adalah pendekatan arus barang.
Perubahan
Inventori. Perubahan stok dihitung dari PDB hasil penjumlahan nilai tambah
bruto sektoral dikurangi komponen permintaan akhir lainnya.
Ekspor
Barang dan Jasa. Ekspor barang dinilai menurut harga free on board (fob).
Impor Barang
dan Jasa. Impor barang dinilai menurut cost insurance freight (cif).
Perhitungan
Produk Domestik Bruto
Perhitungan
Produk Domestik Bruto secara konseptual menggunakan tiga macam pendekatan,
yaitu: pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
1.
Pendekatan Produksi:
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Unit-unit produksi dalam penyajian ini dikelompokkan
dalam 9 lapangan usaha (sektor), yaitu: (1) pertanian, peternakan, kehutanan
dan perikanan, (2) pertambangan dan penggalian, (3) industri pengolahan, (4)
listrik, gas dan air bersih, (5) Konstruksi, (6) perdagangan, hotel dan
restoran, (7) pengangkutan dan komunikasi, (8) keuangan, real estate dan jasa
perusahaan, (9) jasa-jasa (termasuk jasa pemerintah).
2.
Pendekatan Pengeluaran:
Produk
Domestik Bruto adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : (1)
Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi
pemerintah, (3) pembentukan modal tetap domestik bruto, (4) perubahan inventori
dan (5) ekspor neto (merupakan ekspor dikurangi impor).
3. Pendekatan
Pendapatan:
Produk
Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan
gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak
penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB mencakup juga
penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi
subsidi).
Daftar
Pustaka :