MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“
SALAH NALAR “
NAMA
DOSEN : DRS. BUDI SANTOSO, MM
PENYUSUN
: DWI AYU LARASATI ( 22213664 )
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah Bahasa Indonesia 2
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma. Adapun judul yang
diambil dalam pembuatan makalah ini adalah tentang “ Salah Nalar “.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof E.S. Margianti,SE,MM, Rektor
Universitas Gunadarma.
2. Bapak Ir. Toto Sugiharto, M.sc., Ph.D,
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3. Bapak Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak.,
CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.
4. Bapak Drs. Budi santoso, MM, Selaku Dosen
Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Yang
telah membantu penulis dalam pembuatan penyusunan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca. Demi kesempurnaan
makalah ini.
Bekasi,
Desember
2015
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar …………………………………………………………… i
Daftar
Isi ………....………………………………………………………. ii
BAB
I PENDAHULUAN ………….....…………………………...…….. 1
I.
Latar Belakang………………………………....…………...…….
1
II.
Rumusan Masalah …............………………………………...…...
1
III.
Tujuan Penelitian ……………………………………………...…
1-2
IV.
Metode Penulisan ………………………………………………... 1-2
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………..……...… 3
I.
Definisi Salah Nalar
……………………………………………………...… 3
II.
Macam – Macam Salah Nalar
………………………………………. 3 – 5
III.
Cara Mengatasi dan Menghindari Salah
Nalar ……………………..... 5
BAB
III PENUTUP ………………………………..…………………….. 6
I.
Kesimpulan …………………………………….............…………….…... 6
DAFTAR
PUSTAKA ……………….………...…………………………. iii
BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Berpikir
adalah obyek material logika. Yang dimaksudkan dengan berpikir di sini ialah
kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah,
mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan mengolah dan mengerjakan
ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan
mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian
yang satu dengan pengertian lain. Oleh karena itu, obyek material logika
bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa.
Akan
tetapi, bukan sembarangan berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan
dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan, ketepatan. Oleh karena
itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu
pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila
pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam
logika. Kalau peraturan-peraturan itu ditepati, dapatlah pelbagai kesalahan
atau kesesatan dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih
mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu
pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Atas
dasar itu, gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru,
atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar disebabkan oleh ketidaktepatan
orang mengikuti tata cara pikirannya.
II.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan yang menjadi perhatian
dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan
definisi Salah Nalar ?
2. Menjelaskan
macam – macam Salah Nalar ?
3. Menjelaskan
cara mengatasi dan menghindari Salah Nalar ?
III.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini diantaranya adalah :
1. Untuk
mengetahui definisi Salah Nalar
2. Untuk
mengetahui macam – macam Salah Nalar
3. Untuk
mengetahui cara mengatasi dan menghindari Salah Nalar
IV.
Metode
Penulisan
Dalam menyusun makalah
ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data / variable yaitu dengan mengambil dari beberapa website
yang mendukung penelitian ini ( browsing data di internet ).
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Definisi
Salah Nalar
Salah
nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah,
keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan
atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional,
kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Contoh salah nalar :
Emilia,
seorang alumni STIE Serelo Lahat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Oleh sebab itu, Halimah seorang alumni STIE Serelo Lahat, tentu dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
II.
Macam
– Macam Salah Nalar
Komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam
berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara
cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.
Ada
beberapa macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
A.
Deduksi
yang salah
Simpulan dari suatu
silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh
dari Deduksi yang salah :
§ Kalau
listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
B.
Generalisasi
Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini
disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan
besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh
Generalisasi Terlalu Luas :
§ Setiap
orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais
sejati.
§ Anak-anak
tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
C.
Pemilihan
Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini
dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban
yang ada.
Contoh
Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
§ Orang
itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
§ Petani
harus bersekolah supaya terampil.
D.
Penyebab
yang Salah Nalar
Salah nalar ini
disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya
pergeseran maksud.
Contoh
Penyebab yang Salah Nalar :
§ Hendra
mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
§ Anak
wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
E.
Analogi
yang Salah
Salah nalar ini dapat
terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan
persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang
lain.
Contoh
Analogi yang Salah :
§ Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
§ Pada
hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana
kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti
mengendarai sepeda motor.
§ Rektor
harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.
F.
Argumentasi
Bidik Orang
Salah nalar jenis ini
disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh
Argumentasi Bidik Orang :
§ Kusdi
kesulitan membuat tugas makalah bahasa Indonesia karena tidak mempunyai materi
bahasa Indonesia.
§ Deliana
tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.
G.
Meniru-niru
yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini
berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang
lain melakukan hal itu.
Contoh
Meniru-niru yang Sudah Ada :
§ Kita
bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
§ Saat
Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencotek, karena pada
mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.
H.
Penyamarataan
Para Ahli
Salah nalar ini
disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang
sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh
Penyamarataan Para Ahli :
§ Dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjanah Ekonomi.
§ Sarifah
pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMEA.
III.
Cara
Mengatasi dan Menghindari Salah Nalar
Ada beberapa cara untuk
mengatasi dan menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Memilih
kata dengan baik
b. Harus
mengetahui teori dasar dalam berpikir
c. Sering
membaca buku agar memiliki wawasan yang luas
d. Memikirkan
perkataan atau kalimat sebelum diucapkan
e. Menguasai
bahasa Indonesia dengan baik dan benar
f. Jangan
menyimpulkan premis dengan cepat
g. Dapat
berkomunikasi dengan baik
h. Tidak
cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu
kebenarannya; dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Jadi,
maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat
dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :
1. Suatu
penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu
yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
2. Dalam
penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua
premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara
formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat,
diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti
isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar