Rabu, 29 Maret 2017

Review 3 - Akuntansi Komparatif Eropa

0 komentar

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Dwi Ayu Larasati (22213664)
Dwi Puspita Agustin (22213693)
Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733)
Puti Melati Khalishah (26213974)
Wa Ode Siti Hawani (29213185)

Kelas :
4EB22



Nama Jurnal
Jurnal Etikonomi
Volume/ Halaman
Vol. 12 / 61-76
Nama Penulis
Yayu Putri Senjani
Judul Jurnal
MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN RIIL SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI WAJIB IFRS DI UNI EROPA         
Tanggal Jurnal
1 April 2013
Tujuan Penelitian
Untuk memberikan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba di Uni Eropa pada periode sebelum dan setelah adopsi IFRS secara wajib.
Metode Penelitian
Metode Purposive Sampling
Variabel Penelitian
ROA, Leverage, atau tingkat inflasi
Hasil Penelitian
Disimpulkan bahwa tingkat manajemen laba akrual antara periode sebelum dan setelah adopsi IFRS tidak berbeda signifikan (0.847 > 0.050). Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tingkat manajemen laba akrual menurun setelah adopsi IFRS tidak didukung secara statistik.
Kesimpulan Penelitian
Penelitian ini menunjukkan secara empiris bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara manajemen laba akrual dan riil pada periode sebelum dan setelah adopsi IFRS secara wajib. Hasil lain juga menunjukkan bahwa manajemen laba akrual dan riil menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan untuk proksi biaya produksi abnormal setelah adopsi IFRS secara wajib.  
Pendapat Mengenai Jurnal
Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara menggunakan atau tidak menggunakkan manajemen laba akrual dan rill setelah dan sebelum adanya adopsi IFRS. Sehingga peneliti menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tingkat manajemen laba akrual menurun setelah adopsi IFRS tidak didukung secara statistik.

Review 2 - Perkembangan Akuntansi Internasional

0 komentar

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Dwi Ayu Larasati (22213664)
Dwi Puspita Agustin (22213693)
Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733)
Puti Melati Khalishah (26213974)
Wa Ode Siti Hawani (29213185)

Kelas :
4EB22



Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi Keuangan
Volume / Halaman
Volume 2, No.1 / 1-7
Nama Penulis
I Made Narsa
Judul Jurnal
Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan (Sebuah Telaah dan Perbandingan antara FASB dan IASC)
Tanggal Jurnal
2011
Tujuan Penelitian
Untuk membahas struktur meta teori yang dipergunakan oleh FASB dan IASC dalam mengembangkan rerangka konseptual, menelaah perbedaan-perbedaan mendasar, menganalisis hambatan-hambatan yang dialami serta mengidentifikasi upaya-upaya yang harus dilakukan agar IFRS diterapkan oleh negara-negara anggota
Metode Penelitian
Komparatif
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
Model kerangka konseptual FASB ini mencakup empat komponen dasar, yaitu :
a.Tujuan pelaporan keuangan yang dituangkan pada SFAC no 1 dan SFAC no 4
b.Kriteria kualitas informasi yang dituangkan pada SFAC no 2
c.Elemen-elemen laporan keuangan yang dituangkan pada SFCA no 6 (pengganti SFAC no 3)
d.Pengukuran dan Pengakuan yang dituangkan pada SFAC no. 5
Model ini dirancang dengan cukup luas dan mencakup perusahaan bisnis dan nonbisnis. Rerangka ini merupakan dasar teoritis bagi FASB dalam mengembangkan standard akuntansi keuangan (Statement of Financial Accounting Standard) di Amerika Serikat.

Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran aktivitas ekonomi, penentuan waktu kapan pengukuran dan pencatatan harus dilakukan, ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas tersebut, penyiapan dan penyajian ringkasan aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.

Kerangka dasar konseptual IASC memuat lima unsur utama, yaitu
1) Tujuan laporan keuangan yang dituangkan dalam paragraf 12-21
2) Asumsi dasar dituangkan pada paragraf 22-23, dan konsep modal dan pemeliharaan modal yang dituangkan pada paragraf 102-110
3) Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan yang dituangkan pada paragraf 24-46
4) Elemen-elemen laporan keuangan yang dituangkan pada paragraf 47-81
5) Definisi, pengakuan dituangkan pada paragraf 82-98, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan dituangkan pada paragraf 99-101.

Kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pengembangan standar akuntansi keuangan dimasa depan dan dalam peninjaun kembali terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Kesimpulan Penelitian
Penerapan IFRS ternyata mengalami hambatan yang sangat serius, karena banyak sekali terdapat perbedaan antar negara-negara anggota, baik dalam bidang social, budaya, hukum, ekonomi, politik, pendidikan, sistem pemerintahan, sistem pajak, dan lain sebagainya.
Karakteristik dan tingkatan yang berbeda antar negara merupakan hambatan mendasar yang dihadapi dalam proses harmonisasi standar akuntansi keuangan. Hambatan lain yang muncul adalah adanya perbedaan kebutuhan dan keinginan antara Negara maju dengan yang belum maju dan antara Negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangat tinggi dan Negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah bahkan sangat rendah. Yang harus dilakukan oleh IASC sebagai badan penyusun standar akuntansi interasional adalah membuat para anggota merasa butuh menerapkan IFRS.
Pendapat Mengenai Jurnal
Dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui adanya hambatan-hambatan yang dialami serta upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar IFRS diterapkan oleh negara-negara internasional dalam meta teori yang dipergunakan oleh FASB dan IASC dalam mengembangkan kerangka konseptual.

Review 1 - Akuntansi Internasional

0 komentar

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Dwi Ayu Larasati (22213664)
Dwi Puspita Agustin (22213693)
Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733)
Puti Melati Khalishah (26213974)
Wa Ode Siti Hawani (29213185)

Kelas :
4EB22



Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi & Keuangan
Volume / Halaman
Volume 1, No.2 / 144 -161
Nama Penulis
Arja Sadjiarto
Judul Jurnal
Akuntansi Internasional : Harmonisasi Versus Standardisasi
Tanggal Jurnal
Nopember 1999
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pendapat tentang stamdar akuntansi internasional
Metode Penelitian
Metode Deskriptif
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
FASB memandang bahwa  suatu  standar  akuntansi internasional    harus   memiliki  kualitas  tinggi dengan menyediakan  informasi  yang  berguna  bagi  investor,  kreditur,  dan  pembuat keputusan  lainnya  dalam  mengambil  keputusan  serupa  mengenai  alokasi  sumber daya dalam perekonomian, dan membuat berbagai standar akuntansi di berbagai
negara menjadi  convergent atau semirip mungkin.
Kesimpulan Penelitian
Standar  akuntansi  tidak  dapat  dilepaskan  dari  pengaruh  lingkungan  dan kondisi  hukum,  sosial  dan  ekonomi  suatu  negara  tertentu.  Hal-hal  tersebut menyebabkan  suatu  standar  akuntansi  di  suatu  negara  berbeda  dengan  di  negara lain. Globalisasi  yang  tampak  antara  lain  dari  kegiatan  perdagangan  antar  negara serta  munculnya  perusahaan multinasional  mengakibatkan  timbulnya  kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Pembentukan  IASC  merupakan  salah  satu  usaha  harmonisasi  standar akuntansi  yaitu  untuk  membuat  perbedaan-perbedaan  antar  standar  akuntansi  di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi  yang  berlaku  di  setiap  negara  dan  juga  tidak  menutup kemungkinan  bahwa  standar  akuntansi  internasional  yang  disusun  oleh  IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara. FASB  mempunyai  pandangan  bahwa tetap  harus  ada  satu  standar  akuntansi internasional  yang berlaku  di  seluruh  dunia.  Untuk  itu  perlu  dibentuk organisasi penentu  standar  akuntansi  internasional  dengan  struktur  dan  proses  tertentu. Menurut  FASB,  IASC  bisa  dimodifikasi menjadi  organisasi  ini  atau  membentuk organisasi baru atau memodifikasi FASB sendiri.
Pendapat Mengenai Jurnal
Dengan penelitian dari jurnal tersebut kita dapat mengetahui pendapat FASB megenai standar akuntansi internasional dan bagaimana perbedaan penggunaan harmonisasi dan standarisasi dalam akuntansi internasional.